Seorang pemburu harta karun di Inggris berhasil menemukan 52.500 keping uang logam kuno. Harta itu diyakini sebagai peninggalan Kekaisaran Romawi.
Menurut pakar, koin-koin yang dipamerkan di British Museum London itu ditaksir seharga 3,3 juta pound sterling (sekitar Rp45,2 miliar). Diantara tumpukan benda berharga itu ada ratusan keping uang logam, yang di bagian tengah terdapat pahatan mirip Marcus Aurelius Carausius.
Dia dikenal sebagai pelaut Kekaisaran Romawi yang menaklukkan Inggris dan Prancis bagian utara pada akhir abad ketiga dan sekaligus mencanangkan diri sebagai kaisar. Dia berkuasa di wilayahnya dari tahun 286 hingga dibunuh pada 293.
Tumpukan koin itu ditemukan oleh spesialis pemburu harta karun, Dave Crisp. Dengan menggunakan detektor logam, dia menemukan koin itu pada April lalu di bawah tanah lapang di Inggris bagian barat daya.
Saat ditemukan, harta itu disimpan di dalam suatu periuk besar setinggi 30 cm. Berat keseluruhan 160 kg. Demikian menurut Dewan Daerah Somerset dan lembaga The Portable Antiquities Scheme, departemen yang dibentuk oleh The British Museum untuk menyelidiki penemuan-penemuan kuno.
Crisp mengaku mendengar "sinyal yang lucu" dari alat detektor logam di suatu lokasi. Itulah yang membuat dia penasaran untuk menggali. "Di situ saya menemukan suatu periuk beserta sejumlah koin perunggu peninggalan Rowami. Bentuk koin sangat kecil, seukuran dengan kuku saya," kata Crisp.
Awalnya, dia hanya menemukan sekitar 20 keping sebelum akhirnya menemukan koin yang lebih banyak lagi. Dia pun perlu bantuan ahli. Para arkeolog dari Dewan Wilayah Somerset akhirnya dilibatkan dalam penggalian.
Ini merupakan penemuan harta karun terbesar di Inggris. Timbunan koin itu berguna untuk mengungkap lebih lanjut sejarah Britania Raya pada abad ketiga, demikian menurut Roger Bland, pengamat dari British Museum.
"Akhir abad ketiga merupakan periode dimana Inggris menderita serangan dari kaum barbar, krisis ekonomi, dan perang saudara," kata Bland.
Pemerintahan Romawi pada akhirnya kembali stabil saat Kaisar Diocletian membentuk koalisi dengan Kaisar Maximian, yang berlangsung 20 tahun. Koalisi ini mengalahkan rezim separatis yang dibentuk di Inggris oleh Carausius.
Tahun lalu, juga ditemukan sejumlah koin peninggalan Anglo-Saxon di Inggris bagian tengah. Sebagian besar koin itu terbuat dari emas.