Sebuah website mengiklankan restoran baru di Jerman dengan menyerukan orang untuk menyumbangkan bagian tubuh buat menu restoran itu. Karena iklan tersebut, kontan saja memicu kemarahan.
Kampanye online oleh Flime (flime-restaurante.com) di Berlin itu telah meminta para pengunjung restoran untuk "menyumbangkan bagian apa pun dari tubuh mereka" serta mencari seorang ahli bedah yang "berpikiran terbuka". Namun, para politisi telah mengutuk restoran tersebut karena, menurut harian Der Spiegel, telah melakukan sebuah akrobat PR yang tak berperasaan.
Sejauh ini lokasi restoran itu, jika benar ada, belum diungkapkan. Para anggota yang bersedia untuk berpartisipasi dalam budaya "kanibal-Wari" itu diminta untuk mengisi formulir. Telegraph, Jumat (27/8/2010), melaporkan, formulir itu berisi sejumlah pertanyaan, termasuk tentang kebugaran medis, indeks masa tubuh, seberapa sering seseorang berolahraga, dan sang donor yang sedang hamil sekalipun.
Restoran tersebut mengaku terinspirasi oleh "kanibalisme belas kasih" suku Waricaca Brasil. Website itu menjelaskan, "Kami memandang pesta sebagai tindakan spiritual, di mana semangat dan kekuatan dari makhluk yang dikonsumsi diberikan kepada para tamu."
Michael Braun, Wakil Ketua Partai Demokrat Kristen Berlin, mengatakan kepada harian Bild bahwa ia telah menerima e-mail yang mengeluhkan tentang restoran itu. Ia mengatakan, "Saya berasumsi itu sebuah lelucon yang menyesatkan. Tapi, itu menjijikkan, terutama karena seorang penduduk Berlin dibunuh oleh seorang kanibal belum terlalu lama."
Diperkirakan bahwa Braun merujuk kepada Armin Meiwes yang dihukum seumur hidup tahun 2006 setelah membunuh dan memakan seorang warga Berlin lain yang secara sukarela ingin dijadikan korban. Jurgen Bernd Brandes, seorang teknisi komputer, secara sukarela bersedia dimakan oleh Meiwes tahun 2001. Meiwes, si kanibal, memotong penis Brandes dan memakannya setelah memasaknya dengan bawang putih, garam, dan merica.
Dia terus memakan mayat itu selama beberapa bulan. Pada saat ditangkap, Meiwes telah menghabiskan daging mayat itu sekitar 19 kilogram.(kompas.com)
Kampanye online oleh Flime (flime-restaurante.com) di Berlin itu telah meminta para pengunjung restoran untuk "menyumbangkan bagian apa pun dari tubuh mereka" serta mencari seorang ahli bedah yang "berpikiran terbuka". Namun, para politisi telah mengutuk restoran tersebut karena, menurut harian Der Spiegel, telah melakukan sebuah akrobat PR yang tak berperasaan.
Sejauh ini lokasi restoran itu, jika benar ada, belum diungkapkan. Para anggota yang bersedia untuk berpartisipasi dalam budaya "kanibal-Wari" itu diminta untuk mengisi formulir. Telegraph, Jumat (27/8/2010), melaporkan, formulir itu berisi sejumlah pertanyaan, termasuk tentang kebugaran medis, indeks masa tubuh, seberapa sering seseorang berolahraga, dan sang donor yang sedang hamil sekalipun.
Restoran tersebut mengaku terinspirasi oleh "kanibalisme belas kasih" suku Waricaca Brasil. Website itu menjelaskan, "Kami memandang pesta sebagai tindakan spiritual, di mana semangat dan kekuatan dari makhluk yang dikonsumsi diberikan kepada para tamu."
Michael Braun, Wakil Ketua Partai Demokrat Kristen Berlin, mengatakan kepada harian Bild bahwa ia telah menerima e-mail yang mengeluhkan tentang restoran itu. Ia mengatakan, "Saya berasumsi itu sebuah lelucon yang menyesatkan. Tapi, itu menjijikkan, terutama karena seorang penduduk Berlin dibunuh oleh seorang kanibal belum terlalu lama."
Diperkirakan bahwa Braun merujuk kepada Armin Meiwes yang dihukum seumur hidup tahun 2006 setelah membunuh dan memakan seorang warga Berlin lain yang secara sukarela ingin dijadikan korban. Jurgen Bernd Brandes, seorang teknisi komputer, secara sukarela bersedia dimakan oleh Meiwes tahun 2001. Meiwes, si kanibal, memotong penis Brandes dan memakannya setelah memasaknya dengan bawang putih, garam, dan merica.
Dia terus memakan mayat itu selama beberapa bulan. Pada saat ditangkap, Meiwes telah menghabiskan daging mayat itu sekitar 19 kilogram.(kompas.com)