Pamekasan - SMS 'Tante di hotel' ternyata menyebar luas juga di kalangan masyarakat pemilik telepon genggam di Pamekasan, Madura. Bahkan SMS itu memicu pertengkaran sejumlah anggota dewan di wilayah tersebut.
SMS itu berbunyi; ‘Tolong tante belikan pulsa Rp50 ribu, nanti tante ganti setelah nyampek di hotel’.
Zainal Abidin, anggota DPRD Pamekasan dari fraksi PAN Sejahtera, Selasa (31/8) mengaku, akibat menerima pesan dari seseorang yang mengaku tante itu dirinya harus bertengkar dengan istrinya.
"Dianggapnya SMS itu dari kekasih gelap saya. Padahal saya tidak mengetahui sama sekali," kata Zainal Abidin.
Sejumlah anggota dewan yang lain di kota ini juga mengakui hal yang sama. Seperti Fathorrahman, anggota dewan dari Partai Gerindra. Anggota komisi B DPRD Pamekasan ini menuturkan, akibat adanya pesan singkat yang mengaku dari seorang tante dan meminta kiriman pulsa senilai Rp50 ribu tersebut, ia malah terlibat pertengkaran sengit dengan istrinya.
Bahkan, lanjut Fathorrahman, istrinya tidak percaya sama sekali jika pesan singkat dari seseorang yang mengaku tante dan meminta kiriman pulsa itu hanya dilakukan oleh oknum saja untuk melakukan penipuan.
"Tapi tetap tidak percaya. Mana mungkin kalau orang tidak dikenal akan kirim sms dan meminta kiriman pulsa seperti itu, tidak mungkin," tutur Fathorrahman, menirukan apa yang disampaikan istrinya tersebut.
Lain Fathorrahman dan Zainal Abidin, lain pula cerita Fairus, staf kantor sekretarit DPRD. Gara-gara menerima pesan singkat tante tersebut, ia sempat tidak disapa istrinya selama beberapa hari. "Untungnya pada suatu petang ada teman menelpon dan meminta saya memantau berita di salah satu televisi tentang sms tante itu, baru istri saya percaya," tuturnya.
Dari sebanyak 45 anggota dewan di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ini hampir semuanya menerima pesan singkat orang yang mengaku tante dengan meminta kiriman pulsa tersebut.
"Istri yang mana yang tidak cemburu jika ada pesan tertulis, ‘tolong tante belikan pulsa Rp50 ribu, nanti tante ganti setelah nyampek di hotel’," kata anggota dewan dari Partai Demokrat, Adi Purnawan.
Pesan singkat yang banyak masuk ke telepon seluler para anggota dewan dan masyarakat luas di Pamekasan yang mengaku dari tante dan mama ini sebenarnya sudah lama terjadi terjadi, dan memasuki bulan suci Ramadan ini semakin banyak sehingga membuat resah pasangan keluarga dan sejumlah pejabat di wilayah tersebut.(inilah.com)