Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara resmi menyatakan permintaan maaf kepada Filipina. Permintaan maaf itu karena AS mengibarkan bendera Filipin secara terbalik dalam pertemuan antara Presiden Barack Obama dengan Presiden Benigno Aquino III.
"Sejujurnya, ini adalah sebuah kesalahan," kata juru bicara Kedutaan Besar AS Rebecca Thompson dalam sebuah pernyataan. Permintaan maaf itu disampaikan pemerintah AS pada Minggu 26 September kemarin, seperti dilaporkan Associated Press (AP).
Pemasangan bendera itu dilakukan saat Obama dan Benigno sedang bertemu dalam ajang Konferensi ASEAN dengan AS di New York, Jumat 24 September lalu. Para pemimpin Asia Tenggara lainnya juga hadir di sana, termasuk Wakil Presiden Boediono.
Meski demikian, AS menyatakan sama sekali tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini. "Hubungan erat dan kemitraan yang erat dengan Filipina adalah harta kami," kata Thompson lagi.
Bendera Filipina itu memiliki tiga warna utama, putih, biru, dan merah. Pada bagian berwarna putih terdapat satu bintang besar di bagian tengah yang dikelilingi tiga bintang kecil.
Seharusnya, bendera itu dipasang dengan posisi biru di bagian atas. Tetapi, dalam foto yang menampilkan Obama bersanding dengan Benigno terlihat, bendera itu terpasang terbalik dengan warna merah di bagian atas.
Pemerintah Filipina tidak memperpanjang masalah pemasangan bendera terbalik ini. Juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina, Ed Malaya mengatakan, pemerintah memahami bahwa itu adalah kesalahan. Dan kejadian itu tidak mengurangi makna sebenarnya dari KTT.
Pemasangan bendera terbalik itu sebenarnya bisa berakibat fatal. Karena bendera yang sengaja dipasang terbalik itu mengartikan bahwa negara terkait sedang dalam keadaan perang.(vivanews.com)