Jakarta- Ilmuwan Israel percaya bahwa mereka berhasil mengidentifikasi mengapa bahasa Arab cukup sulit dipelajari dan dibaca.
Tim dari University of Haifa mengatakan bahwa manusia menggunakan kedua otak saat mempelajari bahasa.
Namun, mereka menganggap bahwa pembelajaran bahasa Arab memerlukan usaha yang lebih tinggi.
Karakteristik bahasa Arab menunjukkan bahwa manusia hanya menggunakan sisi otak kiri karena sisi otak ini lebih baik dalam mempelajari detail yang berbeda.
Penemuan ini berasal dari studi pada 40 koresponden yang dilaporkan di Neuropsychology.
Saat seseorang belajar bahasa Arab, maka mereka akan bekerja keras untuk mengingat setiap huruf, cara penyambungan bahasa antarkata sekaligus menentukan bunyi pelafalan.
Kemampuan ini cukup sulit mengingat masing-masing karakter huruf memiliki perbedaan berdasarkan penempatan titik yang sangat detail.
Pemimpin studi Profesor Zohar Eviatar mengatakan bahwa, “Ciri-ciri khusus pada bahasa Arab menyulitkan otak bagian kanan untuk ikut terlibat. Ketika Anda memulai sesuatu, ada banyak kesempatan bagi otak kanan ikut andil.”
Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa otak belahan kanan tidak cukup baik dalam membedakan unsur kecil.
Di sisi lain, pembaca bahasa Arab sangat memanfaatkan detail kecil sehingga lebih banyak menggunakan belahan otak kiri.(inilah.com)