Pelukan Kakek di Masa Kecil Berbuah Kanker Mematikan

Plymouth, Tidak ada yang aneh jika seorang kakek mengungkapkan rasa sayang pada cucunya dengan pelukan. Tapi di Inggris, pelukan seorang kakek berbuah kanker mematikan yang menggerogoti paru-paru sang cucu 40 tahun kemudian.

Debra Edwards, wanita Inggris berusia 44 tahun kini menderita mesothelioma yang merupakan jenis kanker langka yang sangat mematikan. Kanker yang tumbuh di paru-paru tersebut umumnya dipicu oleh paparan asbestos (asbes).

Diyakini, Debra menghirup serbuk asbestos dalam jumlah banyak di masa kecilnya. Serbuk berukuran mikroskopis itu menempel di baju kakeknya, Jack Duffin yang selalu memberinya pelukan sepulang dari bekerja di Dermaga Dovenport.

Dugaan itu diperkuat dengan kenyataan bahwa sang kakek juga telah meninggal karena penyakit yang sama dengan Debra. Jack meninggal pada tahun 2000, saat usianya telah mencapai 86 tahun.

Penyakit tersebut umumnya memang menyerang orang berusia lanjut. Oleh karena itu dengan usianya saat ini, Debra tercatat sebagai penerita mesothelioma paling muda yang pernah tercatat di Inggris.

"Dulu kakek sering pulang dengan pakaian penuh asbestos, mungkin saya menghirupnya saat berpelukan seperti normalnya seorang kakek dengan cucunya. Ini terjadi setiap hari karena rumah kami berdekatan," ungkap Debra seperti dikutip dari The Sun, Jumat (24/9/2010).

Kini ibu dari 2 anak ini hanya bisa mengenang peristiwa-peristiwa manis bersama kakeknya dulu. Dengan kondisi sesak napas hebat dan sendi mengalami peradangan akibat kemoterapi, diperkirakan Debra tidak akan bertahan hidup lebih dari 9 bulan.

Dampak bahaya dari menghirup serat asbes tidak bisa dilihat dalam jangka waktu singkat. Terkadang gejala penyakit ini baru muncul dalam waktu 20-30 tahun setelah terpapar serat asbes pertama kali.

Seperti dikutip dari Health.nsw, serat asbes yang terhirup dan masuk ke dalam paru-paru bisa menyebabkan asbestosis (timbulnya jaringan parut di paru-paru), kanker paru-paru dan mesothelioma (kanker ganas yang menyerang selaput mesothelium).

Risiko terkena penyakit ini akan meningkat setara dengan banyaknya jumlah serat asbes yang dihirup. Selain itu risiko kanker paru-paru akibat menghirup serat asbes lebih besar dibandingkan dengan asap rokok.

Ini disebabkan asbes terdiri dari serat-serat kecil yang mudah terpisah, sehingga jika serat tersebut berterbangan di udara dan terhirup oleh tubuh akan berbahaya bagi kesehatan.