INILAH.COM, London - Lebih dari 11 juta perempuan kehilangan hubungan seksual sebagai dampak demam Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Kok, bisa?
Alasannya, menyadur femalefirst, tak lain karena para pria lebih memilih duduk di sofa ruang teve atau kafe untuk menyaksikan satu demi satu pertandingan 32 negara yang berlaga di Piala Dunia 2010.
Pertama, 47% dari istri dan kekasih perempuan yang menghitung mundur pertandingan hingga partai final harus sendiri tanpa perhatian suami atau pasanganya.
Perempuan jadi menerima sedikit perhatian dan jadi lebih banyak menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sendiri. Sementara suami atau pasangannya asyik menonton sepakbola.
Satu dari lima wanita pun mengatakan mereka tidak akan menonton satu menit pun pertandingan sepakbola bersama pasangannya. Kenyataan itu, karena harus berbagi teve, mereka harus mengorbankan menonton opera sabun favorit mereka. Tak mengenakkannya, hal itu membuat 45% kaum perempuan untuk sementara tak akan berbicara dengan pasangannya.
Seorang juru bicara 'Indesit' mengatakan bahwa Piala Dunia akan sangat sulit untuk diabaikan. Ajang kejuaraan sepakbola terbesar dunia empat tahunan ini membuat hampir seluruh kaum pria terperangkap dalam kegembiraan.
"Namun itu membuat para perempuan yang cenderung bukan penggemar sepak bola dunia terjepit di antara pertandingan 32 negara, selama empat pekan. Ini benar-benar akan menguji para istri dan perempuan unruk jauh lebih bersabar dan mengerti kebiasaan pacarnya," tuturnya
Akibatnya, banyak istri dan kekasih yang akan ditinggalkan pria saat makan malam, mengurus anak-anak.
Ia menambahkan, "Jadi Anda bisa mengerti mengapa begitu banyak istri dan kekasih yang menantikan semuanya berakhir. Itu tak lain karena para perempuan tak menginginkan hubungan seksualnya yang berkurang. Para perempuan ingin semuanya kembali ke keadaan normal."