PARIS, KOMPAS.com — Banyak hal yang dapat dihemat untuk menurunkan defisit anggaran yang saat ini sedang melilit negara-negara di Eropa. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy memutuskan untuk tidak menyelenggarakan perayaan tradisional Hari Bastille.
Biasanya pada hari itu pemerintah mengadakan pesta besar di taman di depan Istana Elysee. Penghapusan pesta itu juga sebagai simbol langkah penghematan. Maklumlah, dalam pesta setiap tanggal 14 Juli itu pemerintah mengundang banyak sekali orang, sampai beberapa ribu. Selain makanan berlimpah, digelar pula parade militer di Champs-Elysees lengkap dengan pergelaran jet tempur terbaru.
Tahun lalu, pesta kebun itu menguras kocek pemerintah sebesar 732.826 euro atau sekitar Rp 8 triliun, artinya biaya untuk satu orang sekitar 100 euro atau Rp 1,1 juta. Biaya pesta itu termasuk lebih dari 300.000 euro untuk makanan (Rp 3,3 triliun), 43.000 untuk sampanye dan anggur (Rp 475 juta), serta biaya kebersihan sebesar 80.000 euro (Rp 885 juta) untuk pembersihan setelah pesta pora itu berakhir. Rencana ini disambut baik berbagai pihak di Perancis.
Sementara itu, sebuah lembaga pengawas pengeluaran publik telah mengkritik kenaikan ongkos perjalanan di bawah pemerintahan Sarkozy. Mungkin sering rapat di luar negeri....