Bank Indonesia (BI) berencana tak mengedarkan lagi uang kertas pecahan Rp 1.000. Bentuk yang diedarkan hanya logam karena uang kertas lebih mudah lusuh. Pencetakan kembali untuk mengganti uang yang tak layak pakai akan menelan biaya besar.
"Pada saatnya, kami akan mengganti semua uang kertas dengan logam," ujar Deputi Gubernur BI Budi Rochadi di Bandung, Selasa (20/7/2010). Meski demikian, waktu penggantian semua uang kertas belum dapat dipastikan. Sebelumnya, BI berencana melakukannya tahun 2010.
Rencana itu diundur sampai waktu yang memungkinkan. Uang kertas pecahan Rp 1.000 sudah dicintai masyarakat sehingga sulit ditarik begitu saja, katanya. Gambar angklung dan Gedung Sate dicantumkan pada koin baru pecahan Rp 1.000.
Angklung dan Gedung Sate dipilih untuk memberikan karakteristik khas uang Indonesia yang selalu memiliki ciri kedaerahan. Langkah tersebut merupakan upaya melestarikan angklung sehingga dunia internasional tahu bahwa alat musik itu berasal dari Indonesia, khususnya Jawa Barat.(ujung.bumi.blogspot.com)
Sumber: Kompas.com