Pekanbaru - Para pedagang dan satpam di Plaza Sukaramai, Pekanbaru, nyaris memukuli manajer parkir mal tersebut. Penyebabnya, sang manajer menurunkan bendera merah putih agar tempat tiang bendera bisa dipakai parkir mobil.
Pada peringatan HUT ke-65 RI di Plaza Sukaramai, Pekanbaru, Selasa (17/8/2010), para pedagang, satpam, polisi dan camat setempat memang menggelar upacara bendera. Rencananya pada pukul 17.00 WIB, bendera akan diturunkan.
Namun ternyata, bendera sudah tidak berada di tiang yang berlokasi di depan mal, menghadap Jl Sudirman, Pekanbaru. Para pedagang dan satpam pun bertanya pada tukang parkir. Dijawab bahwa mereka diperintahkan Manajer Parkir, Yasrul Tanjung, untuk menurunkan bendera pukul 15.00 WIB.
"Alasannya tempat tiang bendera mau dipakai parkir mobil," kata Mukhsini seorang pedagang, kepada detikcom.
Pedagang pun naik pitam dan memburu Yasrul. Mereka adu mulut dengan mengatai Yasrul tidak nasionalis. Bahkan mereka hampir memukuli Yasrul.
Yasrul pun lari terpontang-panting. Tak bisa mengejar Yasrul, para pedagang pun mengadu ke Kodim setempat.
"Laporan sudah diterima Kodim, ini bentuk penghinaan terhadap bangsa Indonesia. Manajer parkir cuma memikirkan bisnis, karena lokasi tiang bendera bisa diparkir 2 mobil," kesal Mukhsini.
Pada peringatan HUT ke-65 RI di Plaza Sukaramai, Pekanbaru, Selasa (17/8/2010), para pedagang, satpam, polisi dan camat setempat memang menggelar upacara bendera. Rencananya pada pukul 17.00 WIB, bendera akan diturunkan.
Namun ternyata, bendera sudah tidak berada di tiang yang berlokasi di depan mal, menghadap Jl Sudirman, Pekanbaru. Para pedagang dan satpam pun bertanya pada tukang parkir. Dijawab bahwa mereka diperintahkan Manajer Parkir, Yasrul Tanjung, untuk menurunkan bendera pukul 15.00 WIB.
"Alasannya tempat tiang bendera mau dipakai parkir mobil," kata Mukhsini seorang pedagang, kepada detikcom.
Pedagang pun naik pitam dan memburu Yasrul. Mereka adu mulut dengan mengatai Yasrul tidak nasionalis. Bahkan mereka hampir memukuli Yasrul.
Yasrul pun lari terpontang-panting. Tak bisa mengejar Yasrul, para pedagang pun mengadu ke Kodim setempat.
"Laporan sudah diterima Kodim, ini bentuk penghinaan terhadap bangsa Indonesia. Manajer parkir cuma memikirkan bisnis, karena lokasi tiang bendera bisa diparkir 2 mobil," kesal Mukhsini.