Beginilah PENAMBANG Bertahan Selama "Terkubur" Di Chile

Penyelamatan atas 33 pekerja tambang di Chile yang terperangkap di bawah sejak awal Agustus diperkirakan bisa memakan waktu hingga empat bulan. Sementara menunggu penyelamatan, mereka terus mendapat pasokan makanan dan minuman dari atas.

Selama ini, tim penyelamat melalui tiga lubang sebesar empat inci hanya bisa menyalurkan asupan nutrisi cair kepada para pekerja, yang terjebak di bawah tanah sedalam hampir 700 meter.

Namun, pada Selasa waktu setempat, tim penyelamat mulai memasok makanan padat dan segala macam keperluan yang akan menjaga para pekerja tambang tersebut tetap sehat secara fisik dan mental.

Inilah daftar menu hari Selasa dan beberapa hari ke depan berdasarkan salah satu pemimpin tim medis di lokasi tersebut, Jorge Diaz, kepada stasiun televisi CNN:

    * Teh Celup, infus herbal dan termos air panas.
     
    *  Untuk sarapan, makanan energi yang mengandung protein dan karbohidrat.
   
    * Yogurt dan sereal serta sandwich untuk makan siang.
  
    * Yogurt dan sereal serta buah kiwi untuk membantu pencernaan pada sore hari.
   
     * Roti sandwich isi selai untuk makan malam.
   
     * Sekitar lima liter air per orang setiap hari.
   
      Total sekitar 2.000 kalori setiap hari.

Pada hari Rabu, para pekerja akan mendapatkan makanan masak pertama mereka sejak berada di dalam tanah pada tanggal 5 Agustus. Mereka akan mendapat nasi dengan irisan daging sapi atau daging babi.
Makanan ini di Chile normalnya dihidangkan dengan kacang-kacangan, namun menurut Diaz makanan ini dihindari agar tidak menyebabkan para pekerja ingin buang gas. Menurutnya, kentut di tempat sesempit itu di bawah tanah akan sangat mengganggu.

Selain itu, para pekerja juga memperoleh perangkat yang akan menjaga mereka tetap nyaman. Di antaranya adalah MP3 yang diisi musik dansa bergaya meksiko dan Puerto Rico.
Pembalut nikotin sebagai pengganti rokok juga dikirimkan bagi 16 perokok yang berada di bawah, mereka sudah menunjukkan gejala-gejala tidak nyaman karena tidak merokok, salah satunya bahkan mengaku tidak bisa tidur jika tidak merokok.

Awalnya, obat pencahar juga dikirimkan kepada mereka yang mengeluh sembelit, namun obat ini ditarik setelah pekerja tersebut mengeluh sering kentut karena meminum obat tersebut. Dia mengaku tidak ingin dikucilkan karena bau busuk yang keluar dari dirinya.

Bahan bacaan juga termasuk yang dikirimkan ke bawah. Termasuk di antaranya adalah kliping mengenai bencana tambang dan upaya penyelamatan yang dilakukan.
Sebuah buku kartun klasik berjudul “Condorito”, dan sebuah buku berjudul “Tactics for Public Speaking” juga dikirimkan ke bawah. Menurut Jorge buku terakhir ini akan membuat para pekerja tambang bisa berbicara dengan baik kepada wartawan setelah mereka diselamatkan.(vivanews.com)