Dua ekor Ayam Jago Zhang Lijun dari Shenyang direkrut tim nasional Inggris?


Dua ekor ayam jago Shenyang direkrut tim nasional Inggris? Ini bukan sekedar isapan jempol. Harian besar Inggris, Daily Mail, (4/7) telah menghimbau pelatih tim nasional Inggris, Capello, untuk merekrut kedua ekor ayam jago China ini agar menjadi penjaga belakang di tim nasional Inggris! Zhang Lijun, pemilik kedua ekor ayam jago itu, mengetahui (7/7) bahwa reputasi piaraannya nyaris menyamai Paul si gurita di media massa Inggris, menyatakan bahwa jika mereka berani merekrut, tentu kami berani datang!

Harian Ekspress Kota memberitakan sudah meliput kedua ekor “ayam laga” yang belum lama ini dielu-elukan oleh media Inggris di kompleks Yonghuan distrik Shenhe, China. Zhang Lijun mengatakan, ia telah memelihara kedua ekor ayam ini selama 4 tahun, yang merupakan jenis ayam jago biasa, apa pun makanan yang diberikan pasti dimakan oleh kedua ayam itu, semuanya berupa menu vegetarian.



Zhang Lijun mengenang kembali, Februari 2007, secara tidak sengaja ia memungut bola bekas yang telah dibuang lalu menendangnya ke arah ayam jago yang sedang makan itu. “Tadinya saya cuma ingin menakut-nakutinya, ternyata si ayam tidak takut, malah mendorong bola dengan paruhnya.” Setelah kejadian itu, Zhang membawa kedua ayam itu bermain sepak bola di dalam rumah setiap hari. “Mereka berdua yang menendang, saya sebagai pelatihnya, sungguh mengasyikkan!” ujar Zhang sambil tertawa.

Di sebuah lapangan kosong, Zhang mempraktekkannya. Ia mengambil bola dan berkata, “Baik! Sekarang mulai bermain.” Begitu bola dilemparkan ke arah kedua ekor ayam jagonya. Ayam jago pertama segera melompat mencengkeram bola, ayam jago kedua tidak kalah sengit, satu “tackle” saja, bola pun berhasil ditendang menjauh.

“Baik! Sekali lagi, yang bertenaga.” Zhang memungut bola lalu kembali dilemparkannya di antara kedua ekor ayam jagonya. Keduanya pun segera melompat meraih bola, ayam jago kedua lebih dulu berhasil merebut bola, ayam jago pertama menabraknya, lalu berhasil merebut bola sambil mengcengkeramnya, dan dengan gerakan ibarat seorang pemain bek, bola ditendangnya jauh untuk diamankan.



Melihat pemandangan demikian, para penonton bersorak sorai, namun Zhang Lijun sepertinya tidak begitu puas. “Keadaan mereka sudah berbeda dengan dulu, kalau dulu begitu bola dilemparkan ke atas, keduanya pasti akan melompat setinggi lebih dari 1 meter untuk saling berebut bola.”

Zhang Lijun mengatakan, karena kedua ayam ini sangat suka bermain bola, tahun lalu ayam jago pertama mengalami luka di matanya akibat tertusuk dahan pohon saat berlatih di dalam hutan, sekarang dia menjadi ‘pendekar mata satu’. Sementara ayam kedua juga sering mengalami luka berdarah, patah tulang saat berebut bola.

Namun begitu kondisi keduanya telah pulih, mereka akan kembali bermain bola seperti sedia kala. Beberapa tahun bermain bola, tidak hanya membuat keduanya menjadi “bintang bola” yang dikenal di berbagai tempat, bahkan pernah mendapat julukan sebagai “pemain” bola paling profesional sepanjang sejarah.

Meskipun kedua ekor ayam telah menuai ketenaran di “dunia ayam” maupun di komunitas masyarakat di daerah itu, serta memiliki sejumlah “fans”, namun ada satu hal yang membuat Zhang nyaris tak percaya. Baru-baru ini bersamaan dengan pertarungan sengit ajang Piala Dunia, teknik bermain bola kedua “jenderal kesayangannya” sempat menggemparkan media massa Inggris.

Setelah foto ayam jago bermain bola diperoleh media massa Inggris, Daily Mail dengan sengaja mengolok-olok Capello dengan menulis: “Suatu fenomena menunjukkan bahwa kedua ayam jago yang garang ini bisa bermain sepak bola lebih baik daripada penjaga bek Capello!” Mendengar pujian dari Inggris di seberang lautan, sungguh membuat Zhang sangat senang. “Kalau memang mereka berani merekrut, maka kami akan berani berangkat ke sana,” begitu kata Zhang sambil tertawa.

Selamatkan nyawa
Kini Zhang Lijun telah pensiun, suaminya sakit-sakitan, sementara putranya sudah lama tidak berada di sisi mereka, kedua ayam jago telah memberikan kebahagiaan yang tidak pernah terbayangkan orang lain. Keduanya telah menjadi bagian dari keluarga, tutur Zhang.

Zhang merasa berhutang budi pada ayam jagonya, karena suatu hari di musim dingin, Zhang sedang memasak air di dapur, tapi kemudian ia tertidur. Air yang telah mendidih terus meluap dan mematikan api di kompor, sehingga gas dari kompor terus mengalir keluar. Nyawa Zhang dan suaminya terancam bahaya. Tapi tepat pada saat itu, kedua ekor ayam jagonya terus menerus berkokok nyaring tidak seperti biasanya, dan sempat membangunkan Zhang Lijun.

Mencium bau gas menyengat yang telah memenuhi rumah, Zhang sungguh terkejut dan langsung tersadar. Ia segera mematikan kompor gas, agar terhindar dari ledakan yang bisa meluluh lantakkan rumah berikut penghuninya itu. Kini, Zhang masih merinding jika mengenang kembali kejadian yang nyaris membahayakan jiwanya itu.