LONDON - Beberapa ilmuwan mengungkapkan jika berisitirahat, atau tidur, akan mampu meningkatkan performa memori otak. Bahkan ketika sulit mengisi permainan kata, tidur sebentar akan mampu membuat otak kembali maksimal.
Dilansir melalui Telegraph, Minggu (4/7/2010), para ilmuwan yang sebelumnya telah melakukan beberapa penelitian ini akhirnya berhasil menyimpulkan jika aktivitas tidur memiliki peran penting dalam mendukung kinerja otak, termasuk membantu aktivitas memori.
"Kami menemukan jika keuntungan dari tidur adalah mengembalikan performa memori dan otak sehingga kegiatan ini memang saling berhubungan. Itulah hal yang selama ini belum banyak diketahui karena tidur dapat memperkuat kinerja otak yang mulai melemah," ujar Psikolog Profesor Dr Mark Daniel dari Washington University di St Louis, Amerika.
Studi ini menemukan jika tidur akan secara spesifik membantu meningkatkan performa apa yang disebut dengan 'isyarat memori lemah' ketimbang yang 'kuat'. Dalam penelitiannya, Daniel dan tim melibatkan 24 mahasiswa yang diminta untuk menyelesaikan permainan olah kata yang berbeda di komputer.
Beberapa siswa dipersiapkan satu malam untuk melakukan tes keesokan harinya, sementara yang lain akan mengerjakan tes pada malam hari, setelah persiapan dilakukan sehari sebelumnya.
Para mahasiswa yang tidur sebelum mengikuti tes dinyatakan menghasilkan nilai yang cukup bagus.
Para peneliti percaya bahwa proses memori terjadi selama tidur dengan 'gelombang lambat' - sebuah pola awal dalam siklus tidur - yang melibatkan komunikasi antara dua wilayah otak - hippocampus dan daerah kortikal.
Hippocampus sangat penting dalam pembentukan memori dan pengaktifan kembali, sedangkan daerah kortikal adalah kunci untuk menyimpan memori.
"Kami berpikir bahwa selama tidur, hippocampus mengaktifkan kembali memori-memori saat belajar, mengambil data yang diingat dan menempatkan di daerah penyimpanan jangka panjang di otak. Hal inilah yang membantu otak untuk memaksimalkan memori dan berhasil menyelesaikan tes dengan baik," ujar Michael Scullin, peneliti termuda dalam tim itu.