SEREM GAN, Jose Mestre : kehilangan wajahnya selama 35 tahun karena TUMOR !!!



Jose Mestre, dari Lisbon, Portugal, telah kehilangan wajahnya selama 35 tahun karena tumor, dan tumor tersebut masih terus tumbuh sampai sekarang

Jose lahir dengan tanda lahir di bibir atas yang berwarna merah seperti strawberry. pada saat usia pubertas, tanda lahir ini mulai tumbuh, menjalar ke daerah bibir, hidung dan salah satu matanya. hingga sekarang, panjangnya mencapai 33cm dan beratnya 3kg

tetapi Jose menolak untuk menerima transfusi darah, karena kepercayaannya menganggap transufi darah adalah sesuatu yang dilarang, sehingga ia tidak melakukan operasi untuk menghilangkan tumor tersebut.

kondisi aneh yang diderita Jose mendapat sorotan dari Discovery Channel TV, ia masuk dalam film dokumenter berjudul "The Man With No Face" bagian dari serial "My Shocking Story"





tetapi kemajuan teknologi di bidang kedokteran sekarang dapat menolong Jose dari tumor yang dideritanya.

Kedokteran dari Inggris menawarkan Jose dengan memberikan gelombang ultrasound sebelum operasi, sehingga darahnya tidak banyak keluar, dan ia tidak memerlukan transfusi darah.

"Dengan dikelilingi oleh keluarga yang mencintainya, ini sungguh luar biasa, karena ia tidak merasa minder dengan tumor yang semakin membesar di wajahnya. selama bertahun-tahun, salah diagnosa, masalah keuangan dan kepercayaan yang dianutnya telah membuat wajahnya kian membesar karena tumor yang dideritanya", kutipan dari Discovery Channel.

serial My Shocking Story mengikuti Jose dalam perjalanannya keliling Eropa untuk mendapatkan saran medis ataupun pengobatan untuk menyembuhkan tumor di wajahnya.

http://www.doktertomi.com/wp-content/uploads/2009/06/jose-the-man-with-no-face.jpg


dalam perjalanan ini, ia menggunakan kereta, via Paris untuk tujuan Inggris untuk menemui dokter hebat yang dapat menyembuhkan penyakitnya. ia mengikuti berbagai macam tes, konsultasi, dan ia menemui banyak pasien yang sama-sama menderita tumor. selama di London, ia ditemani Kakaknya, Guida, dan keluarganya, selama ia berada di London, dimana ia akan mengambil keputusan terbesarnya untuk melakukan operasi atau tidak.

mimpinya adalah untuk hidup normal dengan keadaan yang normal. ia akan kembali ke London pada saat semuanya siap untuk melakukan operasi tanpa transfusi darah yang sangat diharapkannya.
http://2.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TIC_Q28AXPI/AAAAAAAAEIQ/-CPAMBywSPQ/s1600/1.JPG