Gagal Temui SBY, Indra Curhat ke Patung Gorila

JAKARTA - Demi memperoleh keadilan bagi sang anak tercinta, apa pun akan dilakukan oleh seorang bapak. Hal ini pula yang dilakukan Indra Azwan, pria berusia 51 tahun ini nekat berjalan kaki dari kampung halamannya di Malang menuju Jakarta.

Tekadnya hanya satu untuk menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) demi menyampaikan keluh-kesahnya yang dipemdam selama ini. Indra datang ke Jakarta meminta keadilan atas kasus anaknya yang tewas ditabrak oknum Polri.

Sayang, perjuangannya berjalan kaki tersebut kandas. Indra tidak bisa bertemu dengan Presiden SBY. Karena tidak ada lagi pihak yang peduli kepada nasibnya, Indra pun menyambangi Kebun Binatang Ragunan. Indra mengadukkan nasibnya ke seekor gorila.

Namun saat tiba di kebun binatang tersebut, niat Indra curhat pada binatang gorila juga tidak kesampaian. Sebab, keburu tutup dan gorilanya sudah masuk kandang. Akhirnya, Indra hanya curhat pada patung gorila yang berada di Pusat Primata Ragunan sekira pukul 17.00 WIB, Minggu (8/8/2100).

"Pak, saya kan laporan nih. Kok diam aja. Saya kan sudah datang, kok bapak diam aja. Bapak sibuk lagi rapat yah, sampai-sampai tidak mau ketemu saya. Nasib saya gimana ini pak."

Demikian celotehan Indra di hadapan patung gorila. Soktak pemadangan miris ini membuat pengunjung lainnya terharu. Sebagian pengujung tetap menyemangati bapak yang satu ini agar tetap tabah, tegar, dan terus memperjuangkan nasib yang mendapat ketidakadilan dalam hukum.

Hampir 15 menit, Indra berkeluh-kesah atas nasibnya yang tidak dianggap oleh para pembesar di negeri ini. Saat hendak pulang, suasana haru kembali pecah. Pasalnya, Indra tetap ingin pulang ke kampung halamannya di Malang dengan jalan kaki.

Salah satu putrinya sambil menangis merayu sang bapak agar pulang naik kendaraan umum saja lantaran kondisi fisiknya yang memprihatinkan setelah melakukan pejalanan jauh dengan jalan kaki ke Jakarta. Namun Indra tetap keukeuh dengan pendiriannya ingin pulang jalan kaki.

Sekadar diketahui, Indra rela berjalan kaki dari Malang untuk meraih simpati dan ingin bertemu Presiden SBY. Anaknya, Rifki Andika (7), tewas akibat kecelakaan yang melibatkan Kompol Joko Sumantri.

Sayangnya, proses hukum atas kasus tersebut berjalan sangat lama sehingga tersangka baru disidangkan setelah 15 tahun kemudian. Keputusannya, hakim malah membebaskan Joko dari segala dakwaan, karena kasusnya sudah kadaluwarsa. Selain aksi jalan kaki, Indra juga pernah melakukan mogok makan di Monas tahun lalu.(okezone.com)