Seorang perempuan di negara bagian Washington berhasil mengundang simpati banyak warga Amerika Serikat (AS) setelah mengaku jadi korban penyiraman air keras oleh seorang wanita tidak dikenal.
Namun, setelah diselidiki polisi, perempuan bernama Bethany Storro itu mengeluarkan pengakuan yang mengejutkan publik. Ternyata dia sendiri yang menyiram cairan berbahaya itu ke wajahnya.
Tak jelas apa motif Storro sampai dia berbuat nekat. Yang jelas, wajah perempuan berusia 28 itu menjadi rusak.
Cairan yang disiramkan ke wajahnya itu sejenis hydrochloric atau asam belerang. Sebelumnya, berita penyerangan atas Storro merebak di banyak media AS. Karena hebatnya kebohongan yang dia buat, polisi bahkan sempat membuat sketsa wajah pelaku berdasarkan rekaan Storro.
Pengakuan Storro itu diungkapkan Clifford Cook, kepala polisi Vancouver, yang merupakan salah satu kota di negara bagian Washington, AS. Cook mengaku belum mengetahui motif dibalik tindakan nekat Storro ini.
“Selama investigasi, beberapa keganjilan muncul terkait tuduhan serangan atasnya. Pada saat dimintai keterangan, akhirnya Storro mengaku dia melukai dirinya sendiri,” ujar Cook seperti dilansir dari laman Associated Press.
Storro pada awal September mengaku bahwa seorang wanita tidak dikenal telah menyiramkan sejenis cairan ke wajahnya. Saat itu Storro hendak menuju ke sebuah kedai Starbuck Coffee di daerah Vancouver, Washington.
Kepada polisi dan media, dengan wajah seluruhnya diperban, Storro menggambarkan pelaku adalah seorang wanita kulit hitam berusia antara 25 sampai 35 tahun. Pelaku ini mengenakan kaus dan celana hijau. Bahkan Storro sempat menggambarkan bahwa si pelaku dikuncir kuda.
Menurut Strorro, sebelum menyiramkan cairan tersebut, wanita itu mengatakan “Hey, wanita cantik, mau minum ini?”. Wanita imajinasi Strorro ini langsung menjadi buronan nomor satu polisi.
Akibat kasus buatannya ini, Strorro mendapatkan simpati dari seluruh Amerika, bahkan dari dunia. Dia mengaku mendapatkan surat dari seluruh dunia perihal kasusnya. Strorro juga rencananya akan muncul di salah satu episode Oprah Winfrey Show, namun dibatalkan.
Publik yang prihatin juga sempat menggalang dana di Bank komunitas Umpquah dan Riverview. Saat ini, para detektif di Vancouver tengah berusaha untuk mengembalikan semua uang yang disumbangkan untuk Storro.
Komandan polisi Vancouver, Marla Schuman, mengatakan bahwa kasus penyerangan terhadap Storro telah membuat kantor polisi kecil itu kewalahan.
“Kami menghabiskan waktu ratusan jam untuk melakukan investigasi. Kasus ini benar-benar menguras dana dan SDM kepolisian yang kita punya,” ujarnya seraya menambahkan bahwa Storro akan dikenakan dakwaan atas laporan palsu kepada kepolisian.
Tidak jelas apakah Storro mendapat gugatan hukum atas kebohongan yang dilakukannya itu.(ywn) (Associated Press)